Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.
DokterSehat.Com– Salah satu masalah kesehatan yang cukup banyak menyerang masyarakat Indonesia adalah hipertensi atau tekanan darah tinggi. Masalahnya adalah penyakit ini bisa menyebabkan munculnya komplikasi yang mematikan secara diam-diam. Selain itu, semakin bertambah usia kita, risiko terkena penyakit ini juga semakin meningkat, apalagi jika kita tidak menerapkan gaya hidup yang sehat setiap hari.
Berbagai komplikasi hipertensi yang berbahaya
Tekanan darah tinggi ternyata tidak hanya akan menyerang organ kardiovaskular saja. Kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan yang jauh lebih besar dari yang kita bayangkan.
Berikut adalah beberapa komplikasi dari hipertensi yang sebaiknya kita waspadai.
Penyakit jantung
Sudah menjadi rahasia umum jika penyakit jantung terkait dengan hipertensi. Mengingat penyakit ini bisa menyebabkan kematian mendadak, maka kita sebaiknya mencegah datangnya hipertensi demi menurunkan risiko terkena penyakit jantung.
Tekanan darah yang terus berada dalam kondisi tinggi akan merusak fungsi sekaligus struktur dari jantung dan pembuluh darah. Sebagai contoh, dinding pembuluh darah akan terus menebal sebagai respons dari meningkatnya tekanan darah. Masalahnya, hal inilah yang kemudian menyebabkan penyakit jantung koroner.
Semakin tinggi tekanan darah, semakin berat kinerja jantung berdenyut demi mengalirkan aliran darah. Kondisi ini bisa membuat bilik jantung membengkak yang bisa memicu serangan jantung dan stroke. Bahkan, penelitian membuktikan bahwa hipertensi bisa meningkatkan risiko terkena gagal jantung hingga 4 kali lebih besar.
Stroke
Salah satu faktor utama penyebab stroke adalah hipertensi. Sebagai informasi, stroke terjadi saat aliran darah menuju otak terhambat akibat adanya sumbatan plak atau pecahnya pembuluh darah yang menuju organ tersebut. Tingginya tekanan darah disebut-sebut bisa meningkatkan kemungkinan terjadinya hal ini.
Penderita hipertensi biasanya diminta untuk mewaspadai gejala awal stroke seperti sulit bicara dengan jelas, penglihatan kabur, dan wajah yang turun sebelah. Jika tidak segera ditangani dengan baik, maka risiko untuk mengalami kematian akibat stroke meningkat.
Diabetes
Tak disangka, hipertensi ternyata juga bisa memiliki kaitan erat dengan diabetes. Hal ini disebabkan oleh kemampuan kedua penyakit ini dalam mempengaruhi kondisi sirkulasi darah. Jika sampai penderita diabetes juga mengalami tekanan darah tinggi, maka organ-organ tubuh yang mengalami kerusakan akibat diabetes seperti mata atau ginjal juga akan semakin memburuk.
Gangguan ginjal
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, hipertensi bisa mempengaruhi kondisi ginjal dengan signifikan. Hal ini disebabkan oleh semakin menebalnya pembuluh darah menuju ginjal demi mencegah pecah pembuluh darah akibat tingginya tekanan darah. Sayangnya, hal ini akan berimbas pada menurunnya aliran darah menuju ginjal yang berimbas pada kematian nefron, salah satu jaringan di dalam ginjal.
Jika hal ini terjadi, maka risiko mengalami gagal ginjal kronis akan meningkat. Penderitanya harus menjalani cuci darah demi mencegah kematian akibat tingginya racun dan limbah yang tidak bisa dibuang oleh ginjal yang sudah tidak berfungsi.
Gangguan penglihatan
Tingginya tekanan darah bisa menyebabkan gangguan penglihatan yang dikenal dengan sebutan hipertensi retinopati. Awalnya, kondisi ini hanya berupa semakin buramnya penglihatan. Jika tak segera ditangani, maka akan berlanjut menjadi penglihatan ganda atau bahkan benar-benar hilangnya penglihatan.
Preeklampsia
Hipertensi juga bisa memberikan dampak buruk bagi ibu hamil, khususnya dalam hal menyebabkan preeklampsia. Kondisi ini bisa terjadi pada fase trimester kedua atau ketiga kehamilan. Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini bisa mengganggu tumbuh kembang janin hingga merusak organ-organ tubuh seperti hati, ginjal, dan otak ibu.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
0 komentar:
Posting Komentar