Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.
DokterSehat.Com– Di bulan puasa seperti sekarang ini, penderita diabetes bisa mengalami dilema tersendiri. Meskipun mereka diizinkan oleh dokter untuk tetap menjalankan ibadah puasa, bukan berarti mereka bisa sembarangan melakukannya. Bahkan, dalam banyak kasus, jika terjadi perubahan kadar gula darah yang mencurigakan, mereka biasanya diminta untuk langsung membatalkan puasa demi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Kondisi yang dialami penderita diabetes yang harus membuat penderita diabetes membatalkan puasa
Pakar kesehatan menyebut penderita diabetes bahkan harus meminta saran ke dokter sekitar enam bulan sebelum bulan puasa demi mengetahui apakah mereka bisa menjalankan ibadah ini atau tidak. Selama enam bulan ini, dokter biasanya akan mengecek kondisi tubuh mereka untuk memastikannya.
Hanya saja, jika penderita diabetes mulai mengalami gejala hipoglikemia seperti tubuh yang sangat lemas, sangat lapar, mual, gemetaran, berdebar-debar, hingga muncul keringat dingin, sebaiknya segera membatalkan puasa. Hal ini disebabkan oleh kadar gula darah yang sudah anjlok lebih rendah dari normal.
Bahkan, andaipun gejala ini muncul sekitar 15 menit sebelum waktu berbuka tiba, penderita diabetes mau tidak mau harus membatalkan puasa. Jika mereka bersikukuh untuk terus menjalankan puasa meskipun kondisi hipoglikemia yang menyerang sudah cukup parah, dikhawatirkan akan menyebabkan hilangnya nyawa.
Selain makan, penderita diabetes juga bisa mengonsumsi obat-obatan untuk mengatasi kondisi hipoglikemia tersebut. Selain itu, mereka juga sebaiknya segera memeriksakan kondisi ke dokter untuk mengetahui apakah masih bisa melanjutkan ibadah puasa di keesokan harinya atau tidak.
Beberapa hal yang bisa membuat hipoglikemia pada penderita diabetes
Pakar kesehatan menyebut ada beberapa hal yang bisa memicu datangnya hipoglikemia pada penderita diabetes. Penyebabnya bisa jadi efek samping dari obat-obatan yang mereka konsumsi, kebiasaan makan terlalu sedikit, tidak makan tepat waktu, atau bahkan tidak makan sama sekali sebagaimana saat menjalankan ibadah puasa, mengonsumsi minuman beralkohol, hingga melakukan aktivitas fisik yang membuat tubuh lelah atau kehilangan energi.
Pakar kesehatan menyebut kondisi ini wajar terjadi sekitar dua kali seminggu pada penderita diabetes. Hanya saja, jika gejalanya muncul lebih sering, sebaiknya segera memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter demi mengubah pola perawatan harian pada kondisi diabetes yang diderita.
Bahaya hipoglikemia
Pakar kesehatan menyebut hipoglikemia yang tidak segera ditangani bisa saja memicu gejala seperti kejang-kejang, hilang kesadaran, hingga menyebabkan hilangnya nyawa. Selain itu, mereka yang mengalaminya juga lebih mudah pingsan, terjatuh, mengalami luka atau cedera, atau bahkan kecelakaan.
Cara mencegah hipoglikemia
Pakar kesehatan menyebut ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah datangnya hipoglikemia pada penderita diabetes.
Berikut adalah beberapa diantaranya.
- Pastikan untuk tidak menunda-nunda waktu makan meskipun merasa tidak lapar. Penderita diabetes harus menjaga waktu makannya setiap hari demi menjaga keseimbangan kadar gula darah. Jika minum obat atau menggunakan suntik insulin, pastikan untuk menggunakannya secara teratur sesuai dengan saran dokter.
- Selalu cek kondisi kadar gula darah secara teratur, termasuk saat menjalankan ibadah puasa. Hal ini bisa membantu mengecek keseimbangan kadar gula darah dengan baik.
- Hindari minuman beralkohol karena minuman ini ternyata bisa mempengaruhi kadar gula darah dengan signifikan.
- Membawa wadah berisi gula di manapun. Dengan melakukannya, maka penderita diabetes bisa segera mengonsumsi gula jika kadar gula darah anjlok demi kembali meningkatkannya ke kadar yang normal. Selain gula pasir, pakar kesehatan juga memperbolehkan konsumsi permen, jus atau minuman bersoda sebanyak setengah cangkir demi mengatasi hipoglikemia.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
0 komentar:
Posting Komentar