Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.
DokterSehat.Com – Salah satu kewajiban bagi umat muslim saat memasuki bulan Ramadan adalah menjalankan puasa. Bagaimana dengan hukum puasa bagi ibu hamil? Jika Anda sedang hamil, berarti Anda termasuk golongan yang diberikan keringanan untuk tidak menjalankan puasa.Meski diberikan kelonggaran, banyak ibu hamil yang ingin tetap menjalankan puasa. Lantas, bolehkah ibu hamil berpuasa?
Bolehkah Ibu Hamil Berpuasa?
Salah satu pertanyaan yang sering ditanyakan wanita hamil saat memasuki bulan Ramadan adalah apakah ibu hamil boleh puasa? Perlu diketahui, puasa bagi ibu hamil sering kali dianggap sebagai aktivitas yang bisa membahayakan ibu dan janin.
Pernyataan itu tidak sepenuhnya benar, karena puasa juga bisa memberikan manfaat bagi ibu hamil. Sementara itu, sebagian besar ibu hamil yang tidak berpuasa karena khawatir akan pertumbuhan janin di dalam kandungannya.
Lantas, bagaimana dunia medis menjawab pertanyaan bolehkah ibu hamil puasa? Hamil boleh puasa atau tidak tergantung pada kondisi masing-masing individu.
Pada dasarnya, tidak ada larangan bagi wanita hamil untuk berpuasa. Namun, puasa bagi ibu hamil harus dilakukan dengan puasa sehat. Jika selama menjalani puasa badan menjadi lemas, keringat dingin, hingga perasaan ingin pingsan, segera berhenti melakukan puasa dan segera penuhi tubuh dengan asupan yang bernutrisi.
Memasuki masa kehamilan, seorang wanita disarankan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung protein, mineral, dan vitamin. Selain itu, ibu hamil juga jangan melewatkan asupan asam folat, zat besi dan kalsium saat sahur dan berbuka.
Risiko Puasa bagi Ibu Hamil
Setelah pertanyaan bolehkah ibu hamil berpuasa terjawab, namun Anda masih ragu untuk menjalankannya, tak ada salahnya berkonsultasi dahulu dengan dokter spesialis kandungan untuk memastikan kesehatan Anda dan janin. Pada umumnya dokter akan memeriksa riwayat kesehatan, kondisi fisik, kemungkinan adanya gangguan kesehatan dan gangguan kehamilan.
Sebuah penelitian mengungkapkan, ibu hamil yang menjalankan puasa pada kehamilan trimester pertama lebih berisiko memiliki janin dengan berat badan di bawah normal. Meski begitu, risiko ini dapat berkurang selama ibu dan janin mendapat nutrisi yang cukup.
Sementara itu, ibu hamil yang berada di trimester akhir disarankan untuk makan secara teratur untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ibu dan janin. Saat trimester akhir, kelahiran janin bisa terjadi kapan saja dan ibu hamil diharapkan memiliki tenaga yang cukup untuk melahirkan. Kebutuhan gizi pada masa ini sangatlah penting.
Meski ibu hamil berpuasa memiliki sejumlah risiko, tidak berarti ibu hamil tidak boleh berpuasa. Seperti penjelasan sebelumnya, puasa bagi ibu hamil boleh dilakukan selama ibu dan janin dalam kondisi sehat. Agar aman ketika berpuasa saat hamil, penuhi kebutuhan nutrisi harian dengan mengonsumsi makanan bergizi saat sahur dan berbuka.
Berikut adalah beberapa risiko lainnya yang mungkin terjadi ketika ibu hamil puasa, di antaranya:
- Pusing.
- Pingsan.
- Dehidrasi.
- Sakit kepala.
- Tubuh terasa lemas.
- Meningkatnya asam lambung.
Tips Menjalani Puasa bagi Ibu Hamil
Saat ibu hamil berpuasa, kondisi yang harus diwaspadai adalah bibir kering, demam, rasa lemas, atau muntah. Beberapa gejala ini menandakan ibu hami mengalami dehidrasi. Selain itu, waspadai juga apabila Anda mengalami penurunan berat badan, menurunnya gerakan janin, hingga rasa nyeri pada perut. Segera periksakan kondisi ini ke dokter kandungan.
Berikut ini adalah beberapa tips puasa bagi ibu hamil, di antaranya:
1. Selalu tenang
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil yang puasa memiliki hormon stres yang lebih tinggi. Stres yang berlebihan bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan ibu dan janin. Oleh karena itu, agar puasa bagi ibu hamil tetap aman, Anda harus tetap tenang dan menghindari stres.
2. Jangan mengangkat beban berat
Terlepas dari puasa atau tidak, sebaiknya ibu hamil tidak mengangkat beban berat atau berjalan terlalu jauh. Kurangi semua aktivitas berat. Cobalah untuk rileks dan mengistirahatkan tubuh saat Anda merasa lelah.
3. Konsumsi karbohidrat kompleks
Pilihan makanan yang baik bagi ibu hamil yang sedang menjalankan puasa adalah makanan-makanan yang mengandung karbohidrat kompleks dan serat, seperti buah kering, sayuran dan gandum utuh.
Selain itu, penuhi kebutuhan protein dari telur, daging, ikan, dan kacang-kacangan yang sudah matang.
4. Batasi konsumsi makanan manis
Membatasi makanan manis bagi ibu hamil berpuasa adalah suatu kewajiban. Konsumsi makanan manis berlebih dapat membuat kadar gula darah naik dan turun dengan cepat. Terlalu cepatnya perubahan gula darah dalam tubuh bisa menyebabkan rasa pusing dan lemas. Selain itu, jangan lupa batasi makanan tinggi lemak.
5. Penuhi kebutuhan cairan tubuh
Meski puasa, kebutuhan cairan tubuh bagi ibu hamil yang menjalani puasa jangan sampai kekurangan. Kebutuhan air minum per harinya sekitar 1,5-2 liter, penuhi saat sahur dan berbuka. Hindari minuman berkafein karena berisiko menyebabkan dehidrasi.
Kondisi Puasa bagi Ibu Hamil Berkaitan dengan Kesehatan
Pada akhirnya, setelah Anda mendapatkan penjelasan lengkap mengenai ibu hamil berpuasa, maka pertanyaan bolehkah ibu hamil puasa dapat dengan mudah Anda jawab. Namun, kondisi penting lainnya terlepas dari pertanyaan bolehkah ibu hamil berpuasa adalah kondisi kesehatan tertentu yang membuat ibu hamil tidak boleh melakukan puasa.
Berikut ini kondisi ibu hamil yang tidak diperbolehkan puasa, di antaranya:
1. Menderita diabetes melitus
Ibu hamil dengan diabetes harus menjalani pola makan sedemikian rupa agar gula darah tetap terkontrol. Karena itu, puasa bagi ibu hamil yang menderita diabetes tidak disarankan.
Pasalnya, selain harus menjalani terapi obat secara teratur, ibu hamil juga harus mematuhi program makan yang telah dibuatkan supaya kadar gula dalam darah bisa tetap terkontrol/bisa tetap stabil.
2. Hipertensi
Tekanan darah selama kehamilan harus terkontrol dengan baik. Terlebih lagi pada ibu yang tekanan darahnya harus dikontrol dengan obat-obatan. Tekanan darah yang naik turun harus dihindari karena berbahaya buat kesehatan ibu dan janin.
3. Perdarahan
Puasa bagi ibu hamil dengan perdarahan akan menambah parah perdarahan tersebut. Ibu hamil yang ingin berpuasa sebaiknya konsultasi dengan dokter kandungan untuk mengatasi keadaan ini.
4.Sakit maag
Memaksakan diri berpuasa pada ibu hamil yang punya sakit maag akan memberi peluang bagi kekambuhan penyakit itu. Perlu diketahui, lambung kosong meningkatkan risiko terjadinya peningkatan asam lambung, sebuah kondisi yang bisa membahayakan janin.
5. Dehidrasi
Kondisi ini berbahaya untuk kesehatan ibu dan janin dalam kandungannya. Dalam keadaan seperti ini, ibu hamil sebaiknya segera membatalkan puasa. Terlebih lagi ibu hamil yang terancam dehidrasi karena diare, muntah-muntah, keringat dingin.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
0 komentar:
Posting Komentar